Kompilasi

Jumat, 11 November 2016

Blora Kota Kelahiranku

Sugeng siang rencang-rencang ...
pripun kabare ?

ada yang ga tau dengan kalimat sapaan di atas?
Kalau kalian orang Jawa pasti tau dongg....? :D
nihh.. kalimat di atas itu artinya :
 "sugeng siang rencang-rencang" (artinya) "selamat siang teman-teman"
 "pripun kabare ?" (artinya) "bagaimana kabarnya?"

yupss.. inilah bahasa mimin yang sebenarnya, yaitu "bahasa jawa".
bangga dongg mimin terlahir di suku jawa,
"karena apa??"
"karena......."
orang jawa kan terkenal dengan.... tata kramanya yang sopan, orangnya yang penurut, sikapnya yang lemah lembut (emm... kalau di sebutin semua ga kelar-kelar nih tulisan :D)

Dan.... yang ga boleh terlewatkan adalah cewe jawa itu terkenal punya paras yang manis, kaya mimin nih manis banget (gula aja ampe kalah manisnya) wkwkwkwkw.

oww iya ada yang belum tau, mimin berasal dari kota mana??
"seperti judul di atas......"
iiyyakkk.. mimin asalnya dari kota "Blora" tepatnya di "Ds Ledok Kec Sambong Kab Blora"
"ada yang mau main??" hehehehe (jangan jauhh, kasihan kalian cape nanti :D)

emmm... kali ini mimin mau bahas tentang "Kota Blora"
stay tune ya gengss...


"Blora... adalah salah satu nama kabupaten di provinsi Jawa Tengah".
Letkol. Inf . (Purn) Djoko Nugroho
dengan bupatinya yang bernama "Djoko Nugroho"
Lahir di Blora 25 Mei 1963
yang menjabat pada periode : 2010-2015 dan 2016-2021.










Mau tau ga asal usul nama kota Blora?? 

 
Gerbang Kota Blora
langsung aja yaa mimin kasih tau.. 

menurut cerita rakyat ,
Blora berasal dari kata BELOR yang berarti lumpur, kemudian berkembang menjadi MBELORAN yang akhirnya sampai sekarang lebih di kenal dengan nama BLORA.

secara etimologi Blora berasal dari kata WAI + LORAH 
Wai berarti air 
dan Lorah berarti jurang atau tanah rendah.
Dalam bahasa jawa sering terjadi pergantian atau pertukaran huruf W dengan huruf B, tanpa menyebabkan perubahan arti kata.
Sehingga seiring dengan perkembangan zaman, kata WAILORAH menjadi BAILORAH,
BAILORAH menjadi BALORA,
dan kata BALORA menjadi BLORA hingga saat ini.

Jadi nama Blora memiliki arti "tanah rendah berair" ini dekat sekali dengan pengertian "tanah berlumpur" .

 udah kelar nih masalah asal usul nama kota...
sekarang kita bahas makanan khas dari Blora, (hemm..... nyam nyam nyam)
          1. Soto Blora 


    yang membedakan soto Blora dengan soto yang lainnya adalah penyajiannya.
    Soto Blora ini disajikan dengan tambahan potongan singkong yang telah dikukus.
          2. Sate Blora
     di Blora terkenal dengan sate daging ayam dan sate daging kambingnya yang mempunyai tekstur empuk dan lembut. 












           3. Lontong Tahu

    Mungkin kalau di jakarta ini mirip dengan ketoprak kali yaaa (hehehe)
    bedanya kalau ketoprak kan ada bihunnya tuhh, nah kalau lontong tahu ga pakee
    daaannn.. kalau lontong tahu itu pake taburan kacang tanah yang di sangrai, jadi ada sensasi krenyes-krenyes nya gitu.. heheheh
    enak deh pokoknya, cobain yaa kalau mampir ke blora.






          4. Sego Pecel pincuk

     "sego pecel pincuk" alias nasi pecel khas blora ini, juaranya deh kalau buat mimin.
    apa sih yang bikin juara?
    rasanya itu lhoo... sedepp plus nikmatt bangett, apalagi pincuk nya itu pakai daun jati..
    hemm tambah khass deh pokoknya (wajib nyoba).



          5. Nasi jagung, sayur menir + sambel teri + bothok
    ini adalah salah satu kuliner khas Blora yang menurutku sangat sederhana, namun cita rasanya ga kalah nikmat sama yang lain. Apalagi kalau di makan di pedesaan yang di kelilingi sama area persawahan..
    hemmmm..... aduhai pokoknya, gurih nikmat puoolll lah :D
    kalau kata pak bondan "mak nyuss" 
    (lebay titik ga popo)
    hemm... apalagi yaa kuliner khas blora? (tambah di koment aja ya kalau ada yang kurang :D)
    mulai laperrr nih mimin ...

    udah kenyang mari kita lanjut jalan-jalan di kota Blora yuukk gengss..
    btw any way busway ... apa aja sih pariwisata di Blora tuuh???

    Check this out...
    • Goa Terawang (Desa Todanan)
    • Wisata Lokomotif (Desa Temengeng)
    • Bukit Janjang (Desa Janjang)
    • Monumen Hutan Jati (Desa Temengeng)





    okee gengss...
    sekarang lanjut, "apa sih ke-unikan kota Blora?"
    tau ga ??
    nihh... salah satu keunikan kota Blora adalah, dari bahasa percakapan sehari hari (dialek) yang digunakan oleh masyarakat Blora..
    kaya gimana sih ??

    Bahasa jawa yang digunakan masyarakat Blora sebenarnya tidak jauh beda dengan bahasa jawa pada umumnya.
    tapi.... ada beberapa kata/istilah yang memang menjadi ciri khas dialek kota Blora.

    misalnya...
    "ndak iya leh ?" (masak iya sih ?)
    kata "leh" merupakan ciri khas dialek kota Blora yang artinya "sih"
    "kok ogak mulèh-mulèh" (kok engga pulang-pulang)
    kata "ogak : ora" yang berarti "tidak/enggak" dan pengucapan kata "mulèh" yang pada umumnya memakai akhiran "ih" (mulih) tetapi di ucapkan oleh masyarakat Blora menjadi "mulèh".
    "nang kene hawanè anyep" (disini hawanya dingin)
    kata "anyep : adhem" yang berarti "dingin, dan masih banyak banget dialek-dialek yang menjadi keunikan tersendiri masyarakat kota Blora.

    selain dialek masyarakat kota Blora yang unik, disini juga ada kesenian daerahnya lohh... 

    -  Barongan Gembong Amijoyo 
    Kesenian Barongan berbentuk tarian kelompok, yang menirukan keperkasaan gerak seekor Singa Raksasa. Peranan Singo Barong secara totalitas didalam penyajian merupakan tokoh yang sangat dominan, disamping ada beberapa tokoh yang tidak dapat dipisahkan yaitu : Bujangganong / Pujonggo Anom Joko Lodro / Gendruwo Pasukan berkuda / reog Noyontoko Untub.
    - Tayup
    Seni Tayuban menggambarkan penyambutan para tamu atau pimpinan yang dihormati oleh masyarakat menurut jenjang kepangkatan mereka masing-masing. Penyambutan itu oleh para pemain wanita yang disebut joget dengan cara menyerahkan sampur ( selendang yang dipakai penari wanita ) atas petunjuk pengarih. Tamu yang menerima sampur atau istilah "ketiban sampur" mendapatkan kehormatan untuk menari bersama-sama dengan joget.
    - Ketoprak
     Ketoprak merupakan drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian dan digelarkan di sebuah panggung dengan mengambil cerita dari sejarah.
     - Wayang krucil
     Wayang krucil di Blora memiliki karakteristik sendiri di banding dengan wayang krucil di daerah jawa tengah yang lain. Wayang krucil di Blora menggunakan tembang pelok dan pada saat di tengah- tengah pertunjukan sering adanya dialog antara dalang, sinden, dan penabuh gamelan. Keunikan laindari wayang krucil blora adalah modelnya yang dua dimensi dan juga terbuat dari kayu kenanga.
     ada yang masih kurang ????
    mungkin bisa ditambah di kolom komentar kalii yaaa.. :D

    Oke gengss... gue rasa cukup cerita kali ini.
    Kalau kalian lewat daerah Blora, boleh mampir ke rumah ku.. (tapi bawa oleh2 yaaa :D)

    Thanks udah baca cerita kali ini,
    and ... tunggu cerita selanjutnya ya gengsss...

    Selamat mencoba jelajah di kota Blora....
    dijamin ga bakal nyesel dehh..  (siapa tau ketemu jodoh di sana) hahahah aamiin,

    See You Next Time,
    Bye bye..














    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar